LUBUKLINGGAU, Beligatupdate.com -Masjid Agung As-Salam yang menjadi icon Kota Lubuklinggau, disinyalir kerap kali membuang tinja Masjid didalam parit (selokan) yang ada di sekitar kawasan Masjid.
Padahal, Masjid elok nan megah kebanggaan warga Kota Lubuklinggau ini, income dari infaq dan sadakoh dari jamaah Masjid cukup besar. Terbukti setiap ibadah sholat Jum’at diumumkan Kas Masuk dan Kas Keluar, baik untuk membayar Imam Masjid, Penjaga dan keamanan Masjid, listrik, dan lain sebagainya.
Namun, sangat disayangkan untuk membayar kebersihan dan menyedot tinja Masjid tidak dianggarkan.
Ketua Umum Masjid Agung As-Salam Kota Lubuklinggau, Ibnu Amin mengaku pihaknya tak punya anggaran khusus untuk menyedot tinja (kotoran) didalam septitank Masjid Agung As-Salam.
“Dak katek anggaran khusus, tapi kalau ado keramaian biasonyo disedot, supaya dak melimpar. Biayanyo kan dari kenclengan ( kotak amal*Red) WC itu lah,”kata Ibnu Amin melalui pesan WhatshApp, Rabu (18/10).
Lebih lanjut dijelaskan Ibnu Amin, selaku Ketua Umum Masjid Agung As-Salam sudah memerintahkan imam Masjid H. Yulianto supaya melakukan pengawasan terhadap pengelolah toilet. Walaupun beliau pada malam hari pulang kerumah.
Terkait sanksi yang diberikan terhadap oknum pengelolah toilet Masjid Agung As-Salam, Ibnu Amin bersama pengurus Masjid akan mengadakan rapat terlebih dahulu.
“Belum dirapatkan nak dikasih sanksi apo, tapi kalau peringatan keras hari ini tadi ( kemarin*Red) sudah,”ujarnya.
Ditambahkan Ibnu Amin, dirinya mengucapkan rerima kasih atas sosial control masyarakat. Kedepan, pihaknya akan terus berbenah untuk kebaikan kita semua.
“Aku terimo kasih bae karena ini bagus untuk aku ngoreksi wong-wong di Mesjid itu sih,”ucapnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (14/10) menurut warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya menerangkan bahwa pembuangan tinja ke parit tersebut sudah sering dilakukan. Akibatnya, saat parit tidak diguyur hujan, bau tak sedap keluar dari parit tersebut.
Padahal, diatas trotoar tepat berada didepan Lapangan Kurma Masjid Agung As-Salam tersebut digunakan para pejalan kaki yabg melintas.
“Sangat sering mas, kami hanya diam dan takut untuk menegur. Bau yang dikeluarkan dari parit itu sangat menggangu sekali,”terangnya, Sabtu (14/10) sekira pukul 04.49 WIB saat Pengurus membuang tinja ke Parit,”pungkasnya.(Ar)