Puncak Acara Dilakukan Pemotongan Tumpeng
PALEMBANG, Beligatupdate.com – Bhayangkari merupakan salah satu Organisasi Wanita yang merupakan persatuan dari para istri di Korps Kepolisan Negara Republik Indonesia dan telah memasuki usia ke -65 tahun.
Puncak perayaan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) jatuh tepat pada hari Kamis, (19/10/2017), bertempat di Gedung Catur Sakti Polda Sumatera Selatan (Sumsel). Bhayangkari Daerah Sumsel melaksanakan acara syukuran bersama yang dihadiri Bhayangkari, Anggota Polri, PNS Polri, keluarga besar Polda Sumsel dan berbagai perwakilan Organisasi dan masyarakat.
Ketua Daerah Bhayangkari Sumsel, Ny Milawati Zulkarnain yang merupakan isteri dari Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Zulkarnain menjelaskan perayaan HKGB ke 65 di Sumsel dilaksanakan dengan berbagai macam kegiatan.
“Puncak HKGB ke 65 dilaksanakan dengan acara pemotongan tumpeng, dan pemberian beasiswa kepada anak dari Anggota Polri yang berprestasi, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan beberapa hadiah perlombaan yang telah dilaksanakan sebelumnya,”jelasnya.
Bhayangkari Sumsel sendiri dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan terakhir telah melaksanakan berbagai kegiatan baik perlombaan volley, defile, fashion show yang diikuti oleh perwakilan Bhayangkari Cabang (Polres) se-Polda Sumatera Selatan.
Selain itu, lanjut Ny Milawati Zulkarnain, Bhayangkari Sumsel juga telah melaksanakan kegiatan kemanusian seperti anjang sana ke panti asuhan, panti jompo, museum Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II), Museum religi Alqur’an raksasa di Palembang dan mengunjungi Suku Anak Dalam di Kabupaten Muratara serta dusun Sri Pengantin yang merupakan salah satu daerah terisolir TNKS (Taman Nasional Kerinci Sebelat) di wilayah Kabupaten Musi Rawas.
Selanjutnya beberapa pelatihan guna meningkatkan peranan Bhayangkari juga telah dilaksanakan meliputi pelatihan MC, Fotographi di jakarta, tata rias dan pelatihan medis dengan melibatkan Pihak eksternal sebagai pengisi materi di Palembang.
Ditambahkan Ny Milawati Zulkarnain, Bhayangkari harusnya dapat berperan di keluarga. Seperti yang pihaknya lakukan dalam mengikuti kegiatan Bazar di Mabes Polri beberapa pekan lalu.
“Diharapkan Bhayangkari mampu mandiri dan kreatif. Salah satunya dengan meningkatkan penghasilan rumah tangga keluarganya dengan cara sederhana seperti membuat kue, jajanan pasar, empek-empek, kerajinan dan menjahit pakaian adat yang nantinya bernilai ekonomis guna membantu meningkatkan pendapatan keluarga,”harapnya.
Selain sebagai sosok Bhayangkari yang merupakan ibu di keluarga besar Polri juga harus mampu mendukung tugas suami dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, Bangsa dan Negara. Jangan sampai ada Bhayangkari yang mencemarkan nama baik Organisasi dan Polri dengan melakukan perbuatan yang terlarang dalam kehidupan sehari-hari.
Kita (Bhayangkari) harus mampu meraih kepercayaan masyarakat melalui kegiatan humanis kemanusiaan dan tidak ada Bhayangkari yang bergaya hedonis.
“Kedepan kami akan bekerjasama dengan Organisasi Wanita lainnya seperti TP. PKK dan Persit Candra Kirana dalam melaksanakan kegiatan positif. Jangan Bapak-bapaknya saja dong, Ibu-Ibunya juga harus kompak,”pungkasnya.(Rilis Humas)