banner 728x250
Lahat  

YLKI: Pertamina Diduga Lalai Antisipasi Kelangkaan Elpiji

Beligat.com, LAHAT – PT Pertamina (Persero) diduga gagal mengantisipasi waktu perawatan rutin mesin pada Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT. Indonas Telaga Biru (ITB) di Desa Tanjung Baru Kecamatan Merapi Barat, Lahat. Kondisi itu memperparah kelangkaan gas elpiji di Kabupaten Lahat. Demikian dikatakan Ketua YLKI Lahat Raya, Sanderson Syafei kepada beligat. com, Minggu (3/10).

“Kami menemukan titik permasalahan ada pada SPPBE ITB, sejak Sabtu (2/10) melakukan penghentian operasional akibat perawatan rutin keseluruhan mesin-mesin untuk pengisian elpiji melon di wilayah Lahat dan Pagar Alam,” ungkap Sanderson.

Sanderson menambahkan, penghentian operasional SPPBE ITB Tanjung Baru membuat semua pengisian dialihkan ke SPBE PT Pelita Sriwijaya Sejahtera di Kabupaten Muara Enim hingga beberapa hari kedepan.

Terkait dengan kelangkaan elpiji 3 kilogram di tingkat pangkalan, Sanderson mengungkapkan proses pengisian yang membutuhkan waktu lama karena jarak tempuh dan harus antri dengan mendahulukan Agen di Muara Enim terlebih dahulu. Diperparah kondisi mesin PT PSS juga mengalami kerusakan.

Untuk itu lanjut Sanderson, seharusnya pihak Pertamina dapat menjadwalkan secara rutin perawatan mesin dengan bergantian dengan tidak menghentikan keseluruhan operasional SPPBE ITB Tanjung Baru yang menyebabkan keresahan masyarakat diberbagai daerah di Kabupaten Lahat dan Pagar Alam.

“Pertamina juga tidak transparan terhadap kejadian ini, sehingga memperburuk carut-marut kelangkaan gas elpiji dan harga tak terkendali, manajemen PT. Pertamina sudah seharusnya memanggil General Manager Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) minta pertanggungjawabannya dan diberikan sanksi,” tegas Sanderson.

Dikonfirmasi wartawan, General Manager Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel, Asep Wicaksono Hadi, belum memberikan tanggapan.

Demikian pula Sales Area Manager Sumsel/Babel Pertamina MOR II, Sadli Ario Priambodo. (akew/dkj)

error: Maaf Di Kunci