banner 728x250

Wartawan Babak Belur Dikeroyok Oknum Brimob

Beligat.com, Lubuklinggau – Dugaan tindakan kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi, kali ini menimpah koordinator SIWO Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Kota Lubuklinggau, Adhio Septiawan atau Vhio, Senin (30/01/2023) pukul 01.30 WIB dini hari.
Saat ini, Vhio dan penasehat hukumnya, Febri Habibi Asril sedang berada di Mapolres Lubuklinggau untuk melaporkan dugaan penganiayaan tersebut.
Diceritakan Vhio, Peristiwa kekerasan terhadap insan pers ini bermula saat korban pada Senin (30/01/2023) pukul 01.30 melintas di Jalan Cereme Dalam Kelurahan Cereme Taba Kecamatan Lubukinggau Timur II. Wartawan Pewarta Indonesia ini mendapati aktivitas keluar masuk kendaraan dan orang, laki-laki dan perempuan di sebuah rumah besar.
Kemudian Vhio melakukan aktivitas jurnalistiknya dengan mengambil foto dan video aktivitas tersebut. Lantas pemilik rumah keluar dan marah-marah.
Kemudian, Vhio pergi meninggalkan lokasi tersebut dan bermaksud untuk pulang kerumah namun berhenti ke pos perumahan.
Lalu bersama sekuriti perumahan pergi ke warung untuk beli rokok, Vhio dicegatĀ  dua orang berpakaian Brimob bersenjata laras panjang dan satu orang pakaian preman di depan Masjid Taqwa di dekat rumah yang direkam korban. Saat dicegat, tiga orang diduga anggota Brimob tersebut menanyakan maksud Vhio mengambil foto dan video tersebut.
Tiga orang itu dua orang seragam Brimob bersenjata laras panjang dan satu orang pakaian preman, mereka menyeret,membanting, ada yang nendang, dan memukul, saya dibuat seperti teoris, dalam menjalankan tugas wartawan karena insting saya mencurigai aktivitas dirumah itu, “terang Vhio.
Selanjutnya, orang tersebut langsung menganiaya korban dengan cara menyeret dan membanting serta memukul korban, bahkan sempat melepaskan tembakan ke udara. Akibatnya, Vhio babak belur mengalami luka dibagian wajah sebelah kiri dan benjol di pelipis mata kiri luka kaki dan luka bagian tangan.
Tak sampai di situ, usai menganiaya, ketiga orang diduga oknum Brimob tersebut memborgol Vhio dan membawa Vhio ke Mapolres Lubuklinggau. “Sampai di Polres, akhirnya saya disuruh pulang,”kata Vhio.
Sementara itu, Ketua PWI Kota Lubuklinggau, Iman Santoso didampingi Sekretaris, Sri Prades, mengecam keras peristiwa kekerasan terhadap wartawan tersebut.
“Wartawan itu memiliki insting kewartawanannya sendiri, melihat hal-hal yang mencurigakan apalagi tengah malam, tentu tidak ada salahnya Vhio melakukan kegiatan jurnalistiknya, dan perlu diingat wartawan di lindungi Undang-undang pers”kata Iman.
PWI Lubuklinggau meminta agar Komandan Brimob untuk menindak tegas anggotanya apabila benar yang menganiaya Vhio tersebut adalah anggota Brimob. (rls/dkj)
error: Maaf Di Kunci