banner 728x250

Warga Remban Blokir Jalan PT AMR

Beligat.com, MURATARA – Masyarakat Adat Desa Remban Kecamatan Rawas Ulu, melakukan aksi blokir akses jalan PT Agro Muara Rupit (AMR), Minggu (16/5). Aksi warga dilakukan guna menuntut perusahaan sawait tersebut mengembalikan tanah ulayat.

“Kami melakukan pengerukan jalan yang dibuat PT Agro di lahan milik Ulayat. Perusahaan tersebut arogan, mencaplok sekitar 8 ribu hektar tanah ulayat,” ujar Ketua Adat Desa Remban, Toyyib yang juga kordinator aksi.

Selain itu lanjut Toyyib, PT AMR tidak pernah menghormati masyarakat adat dan umumnya warga desa Remban. Beberapa kali pertemuan di Pemkab Musi Rawas, PT AMR tidak pernah mendengar aspirasi masyarakat. Bahkan seolah tidak menghormati pemerintahan daerah, mangkir setiap undangan penyelesaian sengketa lahan tersebut.

“Group SIFEB ni memang arogan dan tidak punya etika serta menganggap remeh tuntutan rakyat tentang permasalah sengketa tanah disemua daerah di wilayah Muratara, terkhusus masyarakat Desa Remban. Bahkan Pemda Muratara pun todak dihormati mereka. Bahkan kabarnya AMR ini byk permasalah didaerah ini terkhusus terkait masalah pajak dan kontribusi untuk masyarakat sekitar. Ini menunjukan bahwa perusahaan AMR ini arogan dan sewenang-wenang,” ungkap Toyyib.

Ia berharap, pemerintah daerah bisa bertidak tegas terhadap perusahaan tersebut. Jika perlu menurut beliau cabut izin perusahaan tersebut, karena tidak ada mamfaatnya bagi masyarakat Musi Rawas Utara.

Senada dikatakan Frengki, aktivis mahasiswa yang mendampingi pengunjuk rasa. Permasalahan lahan ulayat ini sudah lama dituntut masyarakat ulayat. Bahkan di pemerintahan Devi Suhartoni-Inayahtula, sudah lebih dua kali dilakukan pemanggilan namun PT AMR selalu mangkir.

“Kapitalis PT AMR tidak pernah menghormati pimpinan daerah ini. Berapa kali dipanggil Pemda selalu mangkir, bahkan kesan arogannya terlihat jelas dipamerkan kepada rakyat. Aksi hari ini adalah klimaks kemarahan rakyat Adat desa Remban yang sudah geram dengan tingkah laku arogasi Kapitalis group SIPEB ini ” papar Frengky Geram.

Ia berharap PT AMR tidak memprovokasi masyarakat dengan menutup kembali aksi kerukan jalan di wilayah tanah ulayat Desa Remban. “Kami tidak akan berhenti berjuang demi hak rakyat. Bakal ada aksi selanjutnya. Tanah untuk Rakyat, Go to Hell Kapotalis tidak bermanfaat bagi rakyat,” tukas Frengky.

Kepala Sekurity PT Agro Muara Rupit, Nikmat mengaku akan melaporkan hal tersebut kepada pimpinan perusahan tersebut agar menanggapi tuntutan rakyat. “Ini masih suasana lebaran, nanti kami sampaikan tuntutan warga. Bukannya tidak kooperatif, kami cuma bawahan, ” ujarnya. (Arfani/dkj)

error: Maaf Di Kunci