banner 728x250

Wako Pastikan TPP Segera Cair

Beligat.com, LUBUKLINGGAU – Kabar gembira bagi ASN di lingkungan Pemkot Lubuklinggau. Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) atau tunjangan kesejahteraan untuk meningkatkan kinerja, motivasi dan disiplin ASN segera dicairkan dalam waktu dekat. Demikian dikatakan Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe kepada wartawan usai memimpin Rakor Persiapan Penyusunan APBD 2022 bersama seluruh pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Lubuklinggau, Selasa (26/10).

“TPP akan direaliasasikan sesuai pengajuan yang disampaikan masing-masing OPD. Pencairan TPP minimal dialokasikan untuk dua bulan dengan anggaran Rp8 miliar. Tahun depan, kami upayakan ASN menerima TPP full 12 bulan dengan ketersediaan anggaran Rp43 miliar,” sebut wako seraya menambahkan, pihaknya berusaha maksimal dalam memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

Selain itu lanjut Wako, pihaknya juga tetap berupaya untuk menyedot masyarakat daerah lain agar datang dan berkunjung ke Lubuklinggau. Walaupun kegiatan yang dilaksanakan bukan dalam suasana merealiasasikan program Ayo Ngelong ke Lubuklinggau yang sudah diundur 2023. “Mudah-mudahan kedepan pandemi terus berkurang. Tahun depan, kami bakal mengoptimalkan pelaksanaan event kegiatan yang bisa meramaikan Kota Lubuklinggau,” ucap dia.

Lebih jauh dia menerangkan, pembangunan infrastruktur akan dikurangi pada 2022, termasuk kegiatan fisik yang melekat di PUPR hanya disiapkan 20 persen dari seluruh anggaran tersedia. Kecuali kegiatan di Dinas Perkim, bakal tetap diupayakan terutama untuk mengalokasi pembangunan fisik di lingkungan masyarakat. Kemudian anggaran kegiatan lainnya tetap berjalan normal seperti penganggaran di Disdik dan Dinkes.

Masih kata wako, program lainnya yang perlu dievaluasi yakni mengenai realisasi UHC (Universal Health Coverage, red) atau sistem penjaminan kesehatan masyarakat yang menyedot anggaran cukup besar. “Apalagi selama masa pandemi, waktu efektifnya terpotong selama berapa bulan. Padahal kami sudah bayar selama setahun,” ucap dia.

Wako menambahkan, hampir seluruh kota/kabupaten di Indonesia mengalami hal yang sama. Bahwa pandemi merusak tatanan kegiatan dan anggaran. Banyak terjadi refokusing, ditambah lagi sistem keuangan yang juga turut terganggu. “Mudah-mudahan 2022, tidak terjadi lagi,” pungkas dia. (akew/dkj)

error: Maaf Di Kunci