banner 728x250

Pokat Asli Linggau Bukan Curup, Linggau Penghasil Duren Terbesar di Sumsel

Subandio Amin

LUBUKLINGAU, Beligatupdate.com – Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau memastikan bahwa buah alpukat (vokat) yang selama ini dikira berasal dari daerah tetangga saat ini sudah berkurang, sebab di bumi sebiduk semare kualitas buah jauh lebih bagus dan perkebunannya udah banyak.

“Selama ini memang seperti itu, orang punya buah, kita dapat nama, tapi sekarang tidak lagi, bahkan sudah lama kita punya vokat sendiri, dari tanaman warga kita sendiri, kualitasnya lebih bagus juga,kebunnya juga sudah banyak,”tegas Kepala Dinas Pertanian Lubuklinggau, Subandio Amin.

Diterangkannya, kebun alpukat tersebar di sejumlah wilayah seperti di Jukung, Air Kati, Marga Mulya, Margarahayu, Pelita Jaya, Cereme Taba, Petanang Ilir dan Kayu Aran, Belalau, Taba Baru.

“Total keseluruhan kebun vokat ini sekitar 300 hektar, sehektar itu sekitar 100 batang, nah dalam satu batang vokat itu bisa ngasil 300-400 kilo,”jelasnya.

Menurutnya, buah alpukat yang banyak dijual dipasar saat ini merupakan hasil bumi di Lubuklinggau,bukan didomonasi dari Curup Rejang Lebong maupun Kepahyang.

“Buah kita lebih bagus, bentunya lonjong, bulat ada juga isinya kuning mentega dan tidak berserat, kayak dari luar daerah, nah kalau yang bulat itu dari Kepahyang berarti,”ungkapnya.

Untuk memperbanyak alpukat, rencananya, dinas pertanian akan kembali membangkan tanaman buah khas Lubuklinggau ini diwilayah Kecamatan Lubuklinggau Barat I dan wilayah Kecamatan Lubuklinggau Timur II.dimana setiap keluahan ditanam 100 batang.

“Kita rencananya akan tanam sebanyak 2.100 batang pohon alpukat lagi, biar tambah banyak didaerah kita, karena ini khas daerah kita,”ujarnya.

Selain alpukat, Subandio juga mengkalim bahwa Kota Lubuklinggau adalah daerah penghasil durian terbesar di Sumatera Selaran (Sumsel).Dimana sudah terdapat 1.000 hektar kebun durian diwilayah Jukung, Air Kati, Lubuk Binjai, Marga Bakti, Margarejo, Taba Baru, Lubuk Durian, Kayu Ara, Ulak Lebar, Pelita Jaya dan Ulu Malus. ( Red)

error: Maaf Di Kunci