banner 728x250

Petani Tak Kebagian Air Dianjurkan Class Aktion Pemilik Kolam

MUSIRAWAS, Beligatupdate.com – Sejumlah petani di Kecamatan Tugumulyo,Kabupaten Musi Rawas mengaku tidak kebagian air untuk mengairi lahan persawahan mereka.

Imbasnya, banyak petani mengubah alih fungsi lahannya menjadi tanaman keras seperti karet dan sawit. Banyaknya petani sawah yang tidak kebagian air tersebut akibat banyaknya pemilik kolam air deras yang memanfaatkan air, namun tidak mengembalikan lagi air tersebut kesaluran induk.

Salah seorang petani,Sulaiman, saat reses anggota DPRD Sumsel Davil VIII di Balai Desa Tegalrejo, Kecamatan Tugumulyo, Kamis, (30/3) mengatakan, kondisi ini akan berimbas dengan keinginan pemerintah menjadikan Kecamatan Tugumulyo sebagai daerah ketahanan pangan.

“Kami mohon anggota DPRD Sumsel yang reses ini memperhatikan keluh kesah kami yang terkendala dengan masalah pembagian air ini. Imbasnya banyak petani yang tidak bisa menanam padi karena saat musim tanam tidak kebagian air,”katanya.

Selain persoalan pembagian air yang tidak merata,petani juga diberatkan dengan mahalnya harga pupuk dan bibit subsidi dari pemerintah.

“Harga pupuk subsidi harganya sama dengan harga pupuk di depot depot. Artinya percuma disubsidi jika harganya sama bahkan lebih mahal dengan pupuk yang tidak subsidi.Jika ini dibiarkan terus menerus, bukan tidak mustahil harapan pemerintah menjadikan Tugumulyo sebagai daerah ketahanan pangan hanyalah sebuah harapan,karena panen petani terus mengalami penurunan,”jelasnya.

Menanggapi kondisi ini anggota DPRD Sumsel, Ahmad Bastari mengatakan, persoalan pembagian air tidak merata ini sudah lama terjadi.

Dia menganjurkan agar petani melakukan gugatan atau class aktion, jika memang petani dirugikan terkait masalah tidak meratanya pembagian air ini.

Dikatakan dia, untuk pemanfaatan air di daerah irigasi selain untuk mengairi persawahan,harus ada izin dari pusat.

“Semua pemanfaatan kolam air deras itu tidak ada izinnya,”katanya.

Sementara masalah pupuk subsidi,Bastari meminta agar petani mengajukan kebutuhan pupuk yang real dilapangan.(fir/editor F anwar)

error: Maaf Di Kunci