banner 728x250

Petani Ancam Demo Tolak Pengeringan Irigasi

Beligat.com, MUSI RAWAS – Rencana pengeringan saluran irigasi oleh Pemkab Mura yang dibalut dalam kegiatan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi D.I Kelingi Tugumulyo, mendapat penolakan dari sejumlah komunitas petani. Penolakan dimaksud setidaknya datang dari Aliansi Peduli Petani (APP) Mura.

Koordinator lapangan APP, Aren Prima kepada beligat.com mengatakan, gerakan diawali dengan pemasangan spanduk berisi penolakan yang disebar di beberapa titik dalam wilayah Kecamatan Tugumulyo. Selanjutnya aksi massa berskala besar akan dilakukan di ibukota Mura dalam waktu dekat.

“Rencana pengeringan memakan waktu sedikitnya selama 10 bulan, hanya terfokus pada pengerjaan fisik saja tanpa mempertimbangkan efek ekonomi sosial dan terkesan hanya berorientasi pada nilai proyek semata. Ini adalah perencanaan yang gagal dan kurang manusiawi,” kata Aren, Jumat (21/5).

Menurut Aren, saat ini semua usaha mengalami tantangan berat lantaran terdampak pandemi covid-19. Praktis membuat masyarakat termasuk petani sawah, ikan dan perkebunan hanya menggantungkan kegiatan ekonomi pada pemanfaatan air saluran irigasi.

“Bayangkan jika pengeringan dilakukan saat ini, ribuan petani Musi Rawas akan kehilangan penghasilan. Rencana pengeringan ini kurangnya sosialisasi, banyak petani yang belum mengetahui rencana tersebut. Itu bukti komunikasi antara Pemkab Mura dengan petani kurang baik,” ungkap Aren.

Selain menolak pengeringan irigasi lanjut Aren, APP juga mendesak adanya inovasi sehingga formulasi pengerjaan rahabilitasi tidak berdampak ke petani.

“APP juga meminta Pemkab Mura menjamin kepastian stok pangan dan harga beras,”tutupnya. (akew/dkj)

error: Maaf Di Kunci