banner 728x250

Pendemo : Bapak Harus Dicopot Pak, Karena Tidak Becus

LUBUKLINGGAU, Beligatupdate.com – Massa gabungan dari KPAID ,LPA dan organisasi pemuda di Kota Lubuklinggau berdemo di Mapolres Lubuklinggau meminta berunjukrasa mendesak Kapolda Sumatera Selatan mencopot Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga.

Pendemo Saat Orasi di Halaman Polres Lubuklinggau

“Kami minta Kapolda untuk memecat Kapolres Lubuklinggau, karena tidak becus memimpin dan tidak ada ditempat saat kejadian,” teriak Angga Juliansyah Nasution ketua GMNI Lubuklinggau, saat berorasi di depan aula Mapolres Lubuklinggau,kemarin (19/4).

Dalam tuntutannya massa meminta penjelasan Kapolres Lubuklinggau terkait penyataan bahwa korban terkena pantulan,meminta pelaku penembakan dites urine, DNA/Kejiwaan dan dipecat secara tidak hormat.

Sekretaris PPMI Sugeng Prayoga sedang orasi

Kemudian,Kapolres Lubuklinggau harus bertanggungjawab atas kelakuan anak buahnya,dan mendesak Kapolda Sumsel memecat Kapolres Lubuklinggau, kemudian meminta Komnas HAM mengusut tuntas kasus penembakan karena ada indikasi pelanggaran HAM.

Sekeretaris LPA Febri Habibi Asril saat menyampaikan aspirasi di hadapan Kapolres Lubuklinggau

Sementara, Ketua BM PAN Lubuklinggau, Saprin Rais mengatakan bahwa seharusnya polisi itu melindungi masyarakat, bukan melindungi polisi.

“Bapak harus dicopot pak, karena bapak tidak bisa memimpin disini, kami akan merekomendasikan ke Kapolda dan Kapolri agar bapak di copot karena bapak tidak mampu,”ucapnya didepan Kapolres.

Sedangkan, Sekretaris, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Febri Habibi asril mengaku menyaksikan langsung kejadian penembakan tersebut bahkan mereka teriak bertakbir allahuakbar-allahuakbar.

“Demi allah demi rosullah, kejadian ini didepan Bank Mandiri, saya melihat langsung kejadian ini di tempat, korban pun diseret seperti binatang pak, kami minta jangan ditutupi kasus ini,”kata dia.

Menyikapi pendemo ini Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga dihadapan massa menyatakan‎ bahwa proses pemeriksaan terhadap pelaku penembakan masih dilakukan secara intensif dan tetap berproses.

“Saat ini masih pemeriksaan, kalau memang menyalahi protap maka tidak menutup kemungkinan bisa sampai pemecatan itu sanksi berat, ada tahapan tahapannya,” kata Hajat. (Red)

error: Maaf Di Kunci