banner 728x250

PDIP dikepung Kader Sendiri

MENERKA MANUVER PDIP Muratara dalam menentukan Kandidat Kepala Daerah 2020.

Sejak di bukanya pendaftaran calon kepala daerah oleh PDIP Musi Rawas Utara sejak awal september lalu publik di buai dengan asumsi asumsi arah dukungan partai berlambang kepala banteng tersebut.

Asumsi mulai liar saat di tunjuknya H.Syarif Hidayat sebagai wakil ketua DPD PDIP Sumsel bidang Kemaritiman pada Rakerda yang di adakan beberapa bulan yang lalu di Palembang, medsos di penuhi dengan asumsi liar bahwa Syarif akan di usung penuh oleh PDIP di perhelatan pemilukada 2020 nanti oleh masyarakat Musi Rawas Utara.

Belum lagi Syarif Hidayat tercatat sebagai pendaftar pertama pada PDIP untuk jadi calon Bupati Muratara 2020, wajar saja asumsi masyarakat dan tentu teamnya percaya diri.

Di sisi lain H. Devi Suhartoni juga tercatat sebagai Ketua Demosioner BPEK DPD PDI Perjuangan Sumsel, namun pantauan di kubu HDS tidak terlalu santer bakal di usung PDIP

Dua nama Syarif Hidayat dan Devi Suhartoni tercatat sebagai kader PDI Perjuangan sepertinya saling claim untuk di usung PDI Perjuangan di pilkada 2020 nanti.

Di samping itu juga di dua kubu baik di Syarif maupun Devi Suhartoni sama sama memikiki pendukung dari kader PDI Perjuangan Muratara sebagai teamnya.

Inilah yang menyebabnya liarnya asumsi dan perang claim antar kedua kandidat sesama kader PDIP ini.

Namun asumsi ini pecah saat di kabarnya pengurus teras DPC seperti Devi Arianto yang menjabat sebagai ketua DPC dan Yudi Nugraha sebagai sekretaris juga mendaftarkan diri sebagai kandidat Bupati. Apalagi saat Devi Arianto mendaftarkan diri di dampingi langsung oleh ketua DPD PDIP sumsel Giri Ramanda Kiemas, Bendahara DPD Yudha dan Wakil Ketua DPD Istiwan Infas, tentu menujukan keseriusan PDIP akan mengusung Devi Arianto.

Mendaftaranya Devi Arianto dan Yudi Nugraha bagiku bukanlah suatu yang main-main, kerena keduanya adalah bentuk legitimasi arah yang akan di usung mengingat keduanya adalah nahkoda PDIP yang berpredikat baik oleh DPP di karenakan PDIP Muratara menjadi pemenang pemilu dengan suara terbanyak di 17 april lalu, jadi tidaklah main main jika nama mereka yang di ajukan ke DPP akan keluar sebagai rekomendasi apalagi isyarat itu telah ditunjukan oleh ketua DPD Giri Ramanda Kiemas. jika ini bersifat main main maka akan membuat hilangnya marwah partai, meskipun kita tahu bahwa semua keputusan ada di DPP.

Devi Arianto sebagai simbol pimpinan di PDIP tentu sangatlah kuat untuk melenggang sebagai penerima mandat Calon kepala daerah dari partai yang dia pimpin, serta sebagai bentuk kekuatan di karenakan kader akan menyatu bahu membahu untuk memenangkan pimpinannya tanpa beban apapun sebagai kader.

Kegalauan kader PDIP selama ini yang bingung dengan dua nama Syarif dan Devi Suhartoni di jawab dengan legah oleh Devi Arianto sebagai cabup.

Medsos seolah berbalik arah mata angin, semua kader dengan bangganya memposting ketuanya sendiri dengan berbagai captions yang penuh semangat, lontaran kata merdeka, siap berjuang, dan siap memenangkan tidak ketinggalan memenuhi dinding akun sang ketua DPCnya.

dengan modal 3 kursi di parlemen tidaklah sulit untuk Devi Arianto melenggang sebagai kandidat meskipun syarat minimal adalah lima kursi, satu atau dua partai saja yang merapat sudah mencukupi syarat pencalonan.

Lantas bagaimana dengan yang sudah mengclaim? Inilah politik, politik tidaklah seperti apa yang kita lihat, apa yang kita lihat bukanlah berarti itu adalah yang di tetapkan.

Penulis
Hidayatullah S.os
Ketua Relawan Barakuda Muratara

error: Maaf Di Kunci