banner 728x250

Muratara Bumbui Kecurangan Dalam Keikutsertaan Porprov

Muratara, Beligat.com – Kontroversi mengenai keikutsertaan kontingen Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang ke-XII, di Prabumulih, dibumbui kecurangan, karena terindikasi melakukan pemalsuan tandatangan oleh oknum. Sehingga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel, yang didampingi ketua, Deni Zainal mengklarifikasi langsung ketua KONI Muratara, H. Devi Suhartoni, melalui ketua harian KONI Muratara, Syapran Suprano pada Sabtu malam, (16/11).

Syapran Suprano menjelaskan, jika KONI Sumsel mengakomodir, karena ada surat dari KONI Muratara yang di tandatangani oleh Bendahara KONI Muratara, Andrian Fatursyah, sehingga kontingen Muratara bisa hadir dalam Porprov Prabumulih.

Kemudian Ketua KONI Provinsi meminta kepada staf KONI untuk menyerahkan copy surat dimaksud, untuk sementara berupa photo dan fisik keabsahan keikutsertaan. Karena kuat dugaan, tandatangan ini telah dipalsukan dan meminta kepada KONI Muratara untuk melakukan internal check agar tidak ada salah persepsi.

Mengenai perihal tersebut, Syapran Suprano sudah mengecek langsung ke bendahara KONI Muratara, apakah menanda tangani surat rekomendasi tersebut.

“Andrian menjawab bahwa dirinya tidak pernah menanda tangani apapun urusan ini, karena KONI Muratara sudah menyepakati bahwa surat keluar hanya diteken oleh ketua umum, dengan tujuan menghindari hal yang tidak diinginkan,” kata Syapran mengutip penjelasan Andrian.

Dengan bukti-bukti yang ada, KONI Sumsel menyimpulkan dan meminta KONI Muratara memberi penjelasan secara tertulis kepada KONI provinsi dan panitia Porprov sebagai tembusan.

Setelah surat itu di terima, maka KONI provinsi akan mencoret kontingen Muratara sebagai peserta porprov, mengingat keberadaan kontingen dasarnya adalah rekomendasi KONI Muratara, dan karena KONI Muratara tidak pernah mengeluarkannya (Bukti tertulis, copy tanda tangan Bendahara) yang diserahkan ke KONI provinsi.

“KONI Muratara menyanggupi untuk poin pertama. KONI Muratara meminta kepada KONI provinsi agar atlit yang sudah terlanjur datang untuk tetap dapat ikut perlombaan dalam kapasitas eksebisi agar mereka dapat mengukur hasil latihan mereka,” ungkapnya.

Syapran melanjutkan, mengenai permintaan poin kedua KONI Muratara, ini di jawab oleh Bidang Pertandingan bahwa permintaan KONI Muratara itu tidak dapat dilakukan, karena Porprov adalah ajang seleksi dan cabor yang dikirim itu adalah bukan cabor yang tidak di eksebisikan di ajang Porprov ini.

“Bidang pertandingan menyampaikan penolakan kepada KONI Muratara atas keputusan ini, namun mereka sangat respon dan respek kepada KONI Muratara atas permintaan tersebut, karena aturan tetap harus ditegakkan. Menyikapi pemalsuan tanda tangan ini KONI Muratara akan menentukan sikap kemudian apakah akan di teruskan ke ranah hukum atau cukup sampai di sini saja, menunggu perkembangan selanjutnya,” tutupnya.*Rilis/Dek Mo

error: Maaf Di Kunci