banner 728x250

Kotak Kosong “Satire” Terhadap Kandidat Potensial

Beligat.com, Musi Rawas – Sirkulasi dari sebuah demokrasi itu Pemilu ( Pemilihan umum), Pilkada ( pemilihan kepala daerah ), Pileg ( pemilihan legislatif ), karena di situ ada Regulasi yang sistemik perubahan suatu udara, bila udara itu kotor maka sirkulasi akan berjalan dengan baik, tapi bila bersih, ia akan tetap menyatu, kimia nya seperti itu.

Demikian disampaikan Direktur exsekutif
Indonesia Riset Global, Muklis M kepada Awak media, Rabu (08/07/20).

“Namun bila dalam regulasi itu terjadi proses kotak kosong, maka pembekapan udara terjadi, artinya rakyat di paksakan menghirup udara yang tidak sehat. Kotok kosong itu adalah genosida demokrasi,”katanya.

Kenapa hal itu di munculkan, lanjut Muklis ini semacam siggungan terhadap penantang dalam kontelasi pilkada yang masi sembunyi-sembunyi, yang entah kapan melakukan pernyataan sikap.

“Kita lihat Musirawas Utara, begitu hidup nya geopolitik di kabupaten baru itu, semua survive, figh, dan menempat kan diri mereka sebagai calon yang sudah bersiap tarung,”katanya.

Ditambahkannya Musi rawas sebagai kabupaten induk dari Muratara seharus nya lebih berperan, karena sejarah mencatat itu.

“Kita tidak mau menepatkan posisi setiap calon sebagai Septy Player, karena yang di hadapkan ini adalah pertandingan kekuasaan untuk mensejahterahkan masyarakat banyak. Bukan poitik oligarki yang menciptakan mati nya regulasi demokrasi,”tutupnya.*Akew

error: Maaf Di Kunci