JAKARTA, BELIGAT.COM – Netralitas Polri menjadi sorotan di tahun politik. Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti memastikan, bahwa netralitas Polri sudah jelas tertuang pada UU Polri Nomor 2 Tahun 2002 .
“Netralitas Polri adalah amanah UU Polri Nomor 2 Tahun 2002 pasal 28 ayat (1) dan (2), yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Disiplin Polri pasal 5 huruf b, serta Aturan Kode Etik Polri pasal 4 huruf h Perpol Nomor 7 Tahun 2022,” kata Poengky lewat keterangan yang diterima, Minggu (19/11).
Baca juga: Anies Baswedan Sampaikan Aparat Negara Harus Netral Demi Kepercayaan Publik
Poengky menuturkan, aturan-aturan tersebut juga sudah ditindaklanjuti dan dijabarkan dengan surat telegram 2407 tentang Netralitas Polri. Termasuk aturan-aturan di tingkat Satuan Kerja dan Satuan Wilayah. Sehingga, pimpinan dan seluruh anggota Polri wajib taat dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya.
“Dengan taat dan melaksanakan aturan netralitas Polri sebaik-baiknya, maka nama baik institusi Polri akan makin harum dan kepercayaan masyarakat kepada Polri akan meningkat,” tuturnya.
Poengky melanjutkan, jika ada oknum yang coba-coba tidak netral bakal merusak nama baik Polri akan dikenai sanksi yang terberat adalah pemecatan.
Menurutnya, Kompolnas selaku pengawas eksternal Polri telah melakukan kunjungan kerja ke polda-polda untuk supervisi sekaligus pengawasan. Ia menegaskan, bila ada temuan di lapangan maka pihaknya akan menyampaikan surat kepada Kapolri.
“Kami mohon dukungan masyarakat dan bantuannya untuk dapat ikut serta mengawasi pelaksanaan Netralitas Polri,” ucapnya.
Poengky menambahkan, jika ada masyarakat yang menemukan dugaan polisi tidak netral, maka dipersilahkan melapor pada Kompolnas dengan mengirimkan surat pengaduan disertai bukti-bukti pendukung.
“Pengaduan juga dapat diserahkan langsung ke kantor Kompolnas di alamat tersebut di atas,” pungkasnya. (Ant/P-3/*)