banner 728x250

Izin Edar Albothyl Dibekukan Oleh BPOM

Sumber Foto. Internet

#Dinkes Muratara Sosialisasikan Ke Masyarakat

MURATARA, Beligatupdate.com – Masyarakat di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dihimbau agar tidak lagi menggunakan Albothyl‎ sebagai obat-obatan. Pasalnya, saat ini Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah ‎mengeluarkan edaran resmi terkait pembekuan izin edar Albothyl untuk digunakan secara bebas.

Kepala Dinas Kesehatan, Dr Mahendra melalui Kasi ke farmasiaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Muratara, Rifka Faisal membenarkan adanya pembekuan izin edar dari BPOM tersebut. Pihaknya, akan menindaklanjuti informasi ini dan melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang , untuk tindakan selanjutnya.

“Kita akan koordinasi dulu, kalau mengenai surat resmi yang beredar di internet itu memang benar itu sudah kami konfirmasi ke BPOM, tapi surat dari BPOM ke kami belum ada. Mungkin kita dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi ke masyarakat, karena Albothyl masih banyak didapati beredar di pasaran,”katanya. 

Setidaknya dengan dilakukan sosialisasi tersebut, masyarakat maupun apotek yang masih menggunakan Albothyl secara bebas. Tidak lagi menggunakan Albothyl  karena hasil rapat pengkajian aspek pengamanan yang dilakukan BPOM menyatakan, Albothyl atau policresulen tidak lagi direkomendasikan penggunanya untuk indikasi pada bedah, dermologi, otolaringologi, stomatologi dan odontology.

Penggunaan Albothyl dianggap beresiko dan berbahaya jika digunakan tanpa pengenceran, dan penggunaan Albothyl sebagai obat-obatan dianggap memiliki lebih besar resiko dari pada manfaat yang diperoleh, kalau saat ini kami hanya bisa mengimbau saja, khusus untuk penarikan produk yang beredar. Biasanya itu dilakukan oleh pihak distributor. Kami sampai saat ini masih menunggu informasi dari BPOM, bagai mana pemerintah daerah menyikapinya,” ujarnya.

Dinkes Muratara mengklaim, saat ini ada sekitar 5 apotek yang memiliki izin di wilayah Muratara, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi ke sejumlah toko yang menjual obat-obatan secara bebas. Karena di wilayah Muratara masih di dapati toko manisan yang ikut menjual obat-obatan.

Penulis : Agus Kristianto

Editor : Reki Alpiko

error: Maaf Di Kunci