banner 728x250

GMNI Tolak Kenaikan Harga BBM

Beligat.com, LUBUKLINGGAU – Penolakan atas kebijakan Pemerintahan Jokowi yang menaikkan bahan bakar minyak (BBM) semakin menggema. Kali ini, penolakan tersebut setidaknya didengungkan GMNi Lubuklinggau, Sabtu (03/09).

Menurut Ketua GMNI Lubuklinggau, Exley Pradika kenaikan BBM sangat memperparah buruknya perekonomian rakyat. Berimbas pada harga kebutuhan pokok yang bakal ikut melonjak. Padahal, dunia termasuk bangsa kita baru ingin bangkit pasca hantaman pandemi Covid-19.

“Kami memahami kondisi fiskal keuangan negara yang tidak mampu menahan subsidi BBM. Namun ekonomi rakyat masih dalam kondisi belum membaik pasca bencana covid. Apalagi stimulus bantuan pemerintah belum sepenuhnya dapat membantu masyarakat,” jelasnya.

Exley mengatakan, dampak kenaikan BBM terparah adalah sektor UMKM. Kesengsaraan kalangan masyarakat ekonomi menengah kebawah, bakal bertambah seiring meningkatnya kebutuhan pokok. “Untuk itu, kami meminta Presiden Jokowi mencabut kenaikan BBM terutama BBM bersubsidi, ini bukan sikap yang pro rakyat,” tegasnya.

Exley menambahkan, kenaikan harga BBM yang diumumkan mendadak, membuat masyarakat jatuh dari tangga berkali-kali. Belum sembuh dari serangan pandemi, masyarakat akan dihadapkan dengan biaya hidup yang nantinya bakal semakin meroket.

“Distribusi pupuk yang menurun mengakibatkan kenaikan harga pangan. Ditambah lagi kenaikan BBM, berdampak pada kenaikan suplai kebutuhan pangan.Tentu kenaikan bahan pokok tidak dapat kita hindari. Ini bukan hanya masalah kendaraan pribadi tapi seluruh transportasi biayanya akan naik,” pungkas dia. (rls/akew/dkj)

error: Maaf Di Kunci