banner 728x250

Bisa Pinjam Dana KUR Tanpa Agunan

*80 Masjid Terima Rp2,164 Miliar

Beligat.com, LUBUKLINGGAU – Masyarakat Lubuklinggau bisa mengajukan pinjaman dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan. Pinjaman dana KUR diajukan calon nasabah ke Bank Sumselbabel melalui rekomendasi pengurus masjid terdekat. Demikian terungkap dalam Launching KUR Masjid – Marase (Masjid Makmur dan Rakyat Sejahtera) sekaligus Peresmian Sentra Batik Durian Lubuklinggau, Kamis (28/7) di Gedung Sinema Pemkot Lubuklinggau.

Direktur Bisnis BSB, Antonius Prabowo Argo dalam sambutannya menyampaikan, saat ini pihaknya sudah menyetujui pencairan dana KUR kepada 80 calon nasabah rekomendasi 80 dari 228 masjid di Lubuklinggau. Besaran dana KUR yang dialokasikan ke tiap nasabah bervariasi yakni sebesar Rp50 juta, Rp25 juta dan Rp10 juta dengan total dana sebesar Rp2,164 miliar.

“Program Merase ini merupakan ide brilian pak wali, menjadi terobosan yang baik meski terlihat sederhana. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses pembiayaan murah. Realisasi program ini tentu juga akan menjadi poin tambahan untuk meningkatkan prestasi BSB yang pernah masuk lima bank terbaik penyalur KUR,” jelas dia.

Anton (sapaan Antonius Prabowo Argo, red) menambahkan, pihaknya juga mengapresiasi upaya pengembangan Batik Durian Lubuklinggau oleh Dekranasda Lubuklinggau. Bahkan bersedia membantu pembiayaan dalam upaya mengembangkan Centra Batik Durian Lubuklinggau.

Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe menjelaskan, Program Merase ini telah lama dicanangkan Pemkot Lubuklinggau. Tepatnya sejak awal periode pertama memimpin Lubuklinggau bersama Wakil Walikota H Sulaiman Kohar. Masjid harus mendapat porsi perhatian yang lebih, apalagi keterlibatan masjid dinilai sangat potensial dalam membantu pemerintah membangun daerah.

“Mungkin masih banyak masyarakat yang belum tahu Program KUR Masjid – Merase ini. Mudah-mudahan kedepan calon nasabah bisa ditambah, dana KUR dapat teralokasi ke 228 masjid di Lubuklinggau. Saya berharap Program KUR Masjid – Merase ini dapat dimanfaatkan dengan baik serta menjaga kepercayaan BSB,” kata Nanan (sapaan H SN Prana Sohe, red).

Untuk itu lanjut Nanan, diperlukan pula keterlibatan masjid yang merekomendasikan jamaahnya sebagai calon nasabah terutama dalam membayar angsuran. “Tentu nasabah bakal merasa punya beban psikologis untuk melaksanakan kewajibannya bila melibatkan masjid. Apalagi pengurus masjid merupakan orang-orang pilihan dan terpandang,” ucap Nanan.

Ketua Dekranasda Lubuklinggau yang juga founder Batik Durian, Hj Yetty Oktarina turut memberikan sambutan. Dalam kesempatan itu, Rina (sapaan Hj Yetty Oktarina, red) menceritakan latar belakang, filosofi dan sejarah Batik Durian Lubuklinggau yang kini sudah dikenal hingga mancanegara.

“September tahun lalu, Batik Durian Lubuklinggau berkesempatan tampil dalam Milan Fashion Week 2021. Untuk bisa mengikuti ajang internasional tersebut, Batik Durian telah melewati proses kurasi yang sangat ketat. Alhamdulillah, kita bisa melewatinya dengan dibantu desaigner nasional dan internasional,” terang Rina seraya menambahkan rela mengocek kantong pribadinya untuk mempromosikan batik durian.

Rina menjelaskan, tampilnya Batik Durian Lubuklinggau di kancah internasional tentu menjadi prestasi tersendiri sekaligus mengharumkan Lubuklinggau. Upaya untuk mengembangkan batik durian terus dilakukan diantaranya dengan membuka dan membina tiga outlet sebagai centra Batik Durian Lubuklinggau, tepatnya di Kelurahan Cereme Taba, Marga Rahayu dan Kelurahan Rahma.

“Tahun ini, rencananya Batik Durian Lubuklinggau bakal kembali tampil dalam Milan Fashion 2022. Mohon dukungan masyarakat terkhusus BSB dalam membantu pembiayaan dalam upaya mengembangkan industri Batik Durian Lubuklinggau,” ujar Rina.

Untuk diketahui, Ketua DMI Lubuklinggau, H Tarmizi Yusuf juga berkesempatan menyampaikan sambutan. Turut hadir Kepala BSB Lubuklinggau M Hidayat, Wawako H Sulaiman Kohar, pimpinan instansi vertikal, kepala OPD serta perwakilan pengurus 228 masjid dalam wilayah Lubuklinggau. (dkj)

error: Maaf Di Kunci