banner 728x250

Baru Setahun, Jalan Madang-Sukarame Mulai Rusak

BPK Sebut Selisih Penggunaan Baja Capai Rp1,53 M

Beligat.com, MUSIRAWAS – Baru genap setahun, Jalan penghubung Kebun Kolim Desa Madang menuju Desa Sukarami Kecamatan Megang Sakti, mulai mengalami kerusakan. Padahal pembangunan jalan tersebut menelan uang negara Rp22,2 miliar yang bersumber dari APBD Mura 2021.

Kerusakan jalan yang baru setahun tentunya dikeluhkan pengguna jalan. Terutama warga sekitar yang biasa melintas, tak terkecuali pengendara truk. “Jalan Madang-Sukarame ini baru setahun dibangun, kok sudah rusak,” kata Tasman, sopir truk yang biasa melintasi jalan itu, Kamis (27/10).

Ia menjelaskan, kerusakan terlihat dari badan jalan yang terkelupas, mulai terlihat koral dan banyak lubang, termasuk jembatan penghubung sudah rusak parah. Terlihat pula retakan yang mengangah mencapai ratusan meter.

Koordinator LSM Perwirra, Marwan mengatakan, proyek peningkatan Jalan Kebon Kulim- Madang-Sukarame ini dikerjakan oleh PT. Cemerlang Abadi Nusa. Hasil pemeriksaan BPK secara uji petik atas dokumen kontrak dan pemeriksaan fisik pekerjaan bersama PPK, Pengawas, Penyedia dan Inspektorat atas lima paket pekerjaan pada Dinas PUBM menunjukkan, terdapat selisih kuantitas penggunaan baja tulangan polos.

“Selisih kuantitas tersebut lebih tepatnya dalam item pekerjaan Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal (K-250) sehingga terdapat ketidaksesuaian spesifikasi sebesar Rp1,53 miliar. Kami pun sudah melakukan observasi dan investigasi ke lapangan, kondisinya jalan cor beton tersebut sudah mulai rusak. Badan jalan terkelupas bahkan ada yang sudah menjadi pasir dan bisa digenggam,” ucap Marwan.

Ia menambahkan, kondisi tersebut menunjukkan bahwa pengerjaan jalan tidak sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam spek pengerjaan jalan. Yakni mempergunakan cor beton dengan mutu K250. dan mengunakan lapisan.

“Jika mutu cor beton memang sesuai spek, tidak mungkin jalan yang baru di bangun kurang dari satu tahun mulai rusak. Mestinya jalan ini kokoh dan tahan lama karena menggunakan tulang besi, dan cor beton mutu K 250 hingga k350,” sebut Marwan.

Marwan mengaku, saat ini pihaknya sedang menyusun laporan hasil investigasi terkait pengerjaan jalan cor beton tersebut. “Proyek ini diduga banyak ditemukan penyimpangan dan kejanggalan,” pungkas dia. (akew/dkj)

error: Maaf Di Kunci