banner 728x250

Ariyo Pandiko : Beberapa Stafsus Muratara Dinilai Salah Posisi

Muratara, Beligat.com – Aktifis muda Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Ario Pandiko menilai ada ada beberapa posisi Staf Khusus (Stafsus) dalam kepemimpinan H. Syarif Hidayat dan H. Devi Suhartoni yang tidak sesuai dengan ilmu, atau keahlian mereka, bahkan terkesan menyimpang. Karena hal tersebut dianggap kurang pas untuk membantu Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) dalam menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR), sedangkan jabatan mereka hanya tinggal menghitung hari.

Ario Pandiko mencotohkan soal pelantikan 154 kemarin, karena pelantikan tidak hanya untuk mengamankan kepentingan bupati, namun untuk mempercepat pembangunan kabupaten Muratara.

Sebab menurut penilaiannya, ada beberapa yang tidak dibidang keilmuannya ditempatkan dibagian yang tidak sesuai.

“Ada info yang masih prematur dalam hal kepangkatannya, nah ini menjadi penilaian dan tanda tanya kita,” ungkap Ario.

Selain itu, kualitas yang ada di “Bumi Berselang Serundingan” ini, baik itu peningkatan sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang melimpah di Kabupaten Muratara harus di kembangkan.

“Banyak pembangunan fisik yang harus diselesaikan nah ini yang mesti di laksanakan, kita punya anggaran, dan anggaran itu harus bermanfaat bagi kabupaten Muratara, bukan dinikmati oleh orang-orang tertentu saja. Jadi mari kita bangun Muratara ini dengan semangat tinggi untuk kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Sementara, tokoh pemuda pemekaran kabupaten Muratara, Heri Triwahyudi, mengatakan jika pengangkatan staf khusus percepatan kabupaten Muratara dinilai kalangan dan masyarakat merupakan blunder bagi Pemerintah Kabupaten Muratara.

“Alih-alih untuk pencitraan Bupati Muratara, H. Syarif Hidayat yang akan kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Musi Rawas Utara malah merusak citra Bupati itu sendiri,” ujarnya.

Dirinya juga melanjutkan, jika ada oknum stafsus yang rajin main medsos Facebook yang tidak memberikan komentar yang baik untuk percepatan pembangunan Kabupaten Musi Rawas Utara.

“Semestinya oknum tersebut sesuai bidangnya, memberikan sumbangsih pemikirannya yang baik untuk kemajuan kabupaten Muratara di sisa masa pemerintahan H. Syarif Hidayat dan H. Devi Suhartoni,” lanjutnya.

Dia mencontohkan, semisal bidang pemuda, seharusnya oknum tersebut menekankan peran pemuda menjadi subjek pembangunan kabupaten Muratara.

Bukan mengobok-obok, mengkotak-kotak masyarakat Muratara sehingga terpecah, padahal pembangunan Kabupaten Muratara ini butuh dukungan seluruh masyarakat, terlepas antara Bupati maupun Wabup akan menjadi rival pilkada yang akan datang.

“Tak eloklah komentar-komentarnya menimbulkan sensi politik yang tinggi di Kabupaten Muratara,” tuturnya.

Hery juga mempertanyaan kerja oknum ini, untuk pribadi apa untuk pemerintah Kabupaten Muratara.  Kalau untuk pribadi, tentunya ini bentuk pemborosan uang negara yang pertanggung jawabannya tidak hanya ke masyarakat Muratara, namun juga ke Tuhan Yang Maha Esa.

Dia berharap kerja stafsus ini harus dinilai kembali manfaatnya bagi kabupaten Muratara. Sebab ini merusak Marwah Kabupaten Muratara.

“Kami yang ikut dan turut memekarkan Muratara ini prihatin, kita perlu pembangunan dan manfaat Kabupaten Muratara bukan yang pinter ngoceh kabupaten Muratara,” tutupnya.*Agus Kristianto

error: Maaf Di Kunci